Tertitik air mataku
Tertuang semua kesedihanku
Mataku kini jadi aib bagiku
Aku berkelana dalam gelapku
Terkuras semua yang ada dalam batin
Mataku kini jadi penghalang bagiku
Menuju jalan terang yang terdandan
Tangis dan tangisku
Ya Allah mataku ini
Tak pantas berhias seperti ini
Aku sangat ingin berhindar darinya
Karena mataku menjadi budak para durjana
Ya Allah, mataku menjadi jendela nerakaku
Aku ingin tusuk dnegan belati tajam sehingga butaku
Aku terdiam dalam kamar sepiku
Ketika nabimu berkata tak layak syurgamu
Takpantas ku melihat syurgamu
Tatkala diri kembali menyepi
Aku melihat masa lalu datang menghampiri
Melihat semua episode yang kembali terulang
Menjadikan semua kembali tergiang
Ya Allah..
Tutuplah mata ini
Butakan mata ini dari panasnya nar mu
Gelapkan mata ini
Dari semua ketiadaanku
Aku ingin menikmati indahnya iman
Mencicipi manisnya iman
Dalam hatiku yang kini kembali membeku
Jagalah mataku
Biarkan dia menangis karenaMU
Biarkan dia gelap dari laranganMU
Akar nestapa yang menghilang semu
Agar tertutup mataku dalam syurgamu
*Kala Diri Kembali Merenungi Penciptaan*
“ada tiga kelompok manusia yang mata mereka tidak akan melihat api neraka yaitu orang-orang yang matanya terjaga dijalan Allah, orang yang matanya menangis karena takut kepada Allah dan orang yang matanya tidak mau melihat hal-hal yang diharamkan Allah.”(HR. Tabrani)
Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar