Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Sabtu, 18 September 2010

ISLAM DAN ARAB

Ajaran Islam adalah sebuah system yang terdiri dari aspek aqidah, syariah dan akhlak. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, karena merupakan sesuatu kesatuan yang saling terkait. Semua aspek tersebut bersumber pada al-Qur’an, al-Hadist dan al_Ijtihad.
Para ulama telah merumuskan berbagai macam ilmu keislaman, seperti ilmu kalam (akidah, tauhid, teologi) dengan berbagai macam aliran yaitu Muktazilah, Syariah, Jabaniyah, Qodariyah, Ahlu sunnah waljamaah. Demikian pula pada aspek syariah, para ulama fikih membuat aliran dalam madzhabnya(Syafi’i, Maliki, Hanafi, Hambali, dan lain-lain).
Semua istilah yang dipakai dalam berbagai ilmu keislaman tersebut menggunakan istilah bahasa Arab. Dengan itu Islam dan Arab tidak bisa dipisahkan, sekalipun Islam itu bukan Arab. Hal ini sama dengan status Muhammad bin Abdullah, di satu sisi beliau adalah nabi dan rasulullah, di sisi lain beliau adalah warga Arab yang lahir dan hidup 14 abad yang silam. Kasus ini seperti dua sisi mata logam, tidak bisa dipisahkan tapi bisa dibedakan.
Berdasarkan rumusan bahwa semua makhluk di alam jagat raya ini adalah ciptaan al- Khaliq(Allah SWT), demikian pula semua hasil cipta, rasa dan karsa umat manusia disebut kebudayan. Kebudayaan yang tertinggi dinamakan peradaban, peradaban itu adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Nabi Muhammad sebagai rasulullah telah menciptakan banyak hal dalam masalah akidah, syariah dan akhlak. Dengan itu, beliau disebut tokoh utama kebudaaan Islam yang sekaligus perintis dan pendiri peradaban kaum muslimin.
Kemudian sejarah mencatat bahwah kemajuan IPTEK di Barat pada awalnya di pengaruhi kebudayaan Islam. Dengan itu masyarakat Barat merasa berhutang budi terhadap umat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar