Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Senin, 31 Mei 2010

Indonesia adalah negara islam

memahami alasan saya mengapa "Indonesia adalah negara Islam" kenapa?

karena dasar negara kita adalah PANCASILA yang sila kesatunya adalah "ketuhanan yang Maha Esa",

maha menurut kamus besar bahasa indonesia adalah "ma·ha-
bentuk terikat
1 sangat; amat; teramat: mahabesar; mahamulia;
2 besar: mahaguru; mahasiswa

bingung? begini maksudnya kata "maha" tidak bisa berdiri sendiri, dia menjelaskan kata setelahnya. kata maha menunjukan bahwa kata selanjutnya yang dijelaskan bersifat "sangat, amat, teramat atau besar" tapi ada yang hilang dari 4 kata tersebut bahwa maha jika dikaitkan dengan tuhan bersifat absolut (tak ada tandingan, perubahan, penyimpangan selamanya). misal "Maha Tinggi" artinya "sangat tinggi, tak ada yang akan lebih tinggi selamanya" beda dengan kata "langit sangat tinggi" saat ini atau suatu saat pasti ada yang lebih tinggi dari langit. "sangat tinggi" adalah posisi tinggi yang relatif "sangat tinggi" dibumi utara akan beda dengan "sangat tinggi" dibumi selatan, dan beda dengan "sangat tinggi" dipusat bima sakti. sedangkan maha tinggi adalah posisi tinggi yang absolut, dimanapun itu selalu paling tinggi. "maha" dalam PANCASILA bukan dari bahasa arab yang artinya "bersinar", tapi merupakan pengembangan dari bahasa sangsekerta yang artinya "sangat" dan "great".

contoh lain: atom dasar pembentuk unsur tidak disebut sebagai maha dasar, kenapa? karena atom terdiri dari dasar lain proton dan electron, dan terus sejalan dengan semakin maju ilmu fisika maka akan ada yang lebih dasar.

contoh lain: misal Allah Maha Benar, artinya Allah secara absolute paling benar, dari sisi manapun, kapan pun, dimanapun, dalam kondisi apa pun Allah paling benar, jika ada yang sudut pandang/sisi yang menyatakan Allah tidak paling benar, maka sudut pandang/sisi tersebut salah.

"Ketuhanan yang Maha-Esa" artinya agama yang resmi dan menjadi azas di Indonesia adalah agama yang menganut konsep bahwa tuhan itu Maha-Esa, atau tuhan itu hanya satu tak ada tandingan, perubahan dan penyimpangan selamanya. di Indonesia agama apa yang menganut konsep bahwa, tuhan itu Maha-Esa?

Trinitas bukan Maha-Esa, kenapa karena adakalanya(dari satu sisi) dianggap satu ada kalanya (dari sisi lain) dianggap tiga, ke-esa-annya tidak absolut , lihat penjelasan tentang trinitas di sini. dan tidak semua agama nasrani setuju dengan trinitas, artinya tuhannya ada tiga, dan hanya satu yang tertinggi. jadi nasrani baik yang menganut trinitas atau tidak menurut saya tidak bisa dianggap sebagai agama yang menganut "ketuhanan yang Maha-Esa".

Bagaimana dengan hindu menurut hukum di india hindu adalah "Acceptance of the Vedas with reverence; recognition of the fact that the means or ways to salvation are diverse; and the realization of the truth that the number of gods to be worshipped is large, that indeed is the distinguishing feature of Hindu religion." ada beberapa pendapat/aliran hindu yang monotheist tapi egak ada yang tegas, jelas menyatakan siapa tuhannya yang Maha-Esa itu.

Bagaimana dengan buddha menurut kitab sucinya

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Budha juga memiliki konsep tuhan yang berbeda dengan agama lain, kata "esa" dalam "Maha-Esa" di budha bukan berarti satu, tapi adalah Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". jadi buddha gak bisa dibilang agama monotheist murni, bahkan disebut non-theist

Tapi hati-hati Buddha punya pancasila sendiri, yang bukan dasar negara Indonesia. Pancasila budha ini sering dikaitkan dengan Moral islam, kemiripan konsep tuhan diatas dengan surat al-ikhlas, dan pancasila buddha dengan Moral islam, mendorong beberapa ahli teologi, dan ilmuan islam/buddha menyimpulkan kalau Buddha Siddharta Gautama sebenarnya nabi/rasul bagi umat muslim, seperti halnya Isa As putra Mariam AS. hal inipun didukung dengan fakta bahwa nabi&rasul itu banyak, cuman hanya 25 yang wajid diketahui muslim. bahkan tahun 90an saya pernah membaca disebuah surat kabar (kalau egak Pikiran Rakyat atau Republika) yang menceritakan tentang adanya 11 ilmuan buddha yang melakukan riset tentang sejarah kehidupan buddha, dan akhirnya sebagian besar rame-rame masuk islam.

tapi jangan khawatir apapun dasar agama suatu negara tidak perlu khawatir, penganut agama lain akan dianiyaya, dinegara islam seperti mesir atau iran agama lain hidup dengan damai, dinegara nasrani seperti inggris dan roma, islam hidup dengan damai. yang lucu justru gereja di irak di bom oleh kumpulan pasukan bersenjata sebagian besar beragama nasrani dan inggris adalah pendukung pasukan tersebut.

jadi kesimpulannya Indonesia adalah negara islam, seperti yang disebutkan dalam piagam jakarta " Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" perubahan pada sila ke 1 yang dilakukan oleh M. Hatta seperti nya tidak mengubah Pancasila jadi sekuler, strategi yang dilakukan M. Hatta mirip yang dilakukan oleh seorang ulama dalam meloloskan diri dari hukuman mati yang akan dilakukan penguasa yang memaksa semua ulama untuk mengakui bahwa kitab Allah adalah "baru" seperti mahluk lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar