Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Minggu, 03 Mei 2009

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

== Pengertian kebudayan==
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah ''Cultural-Determinism''. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai ''superorganic''. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

== Unsur-unsur ==

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
*alat-alat teknologi
*sistem ekonomi
*keluarga
*kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
*sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
*organisasi ekonomi
*alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
*organisasi kekuatan (politik)

== Wujud dan komponen ==
=== Wujud ===
Menurut '''J.J. Hoenigman''', wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
*'''Gagasan (Wujud ideal)'''
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, [[nilai sosial|nilai-nilai]], [[norma sosial|norma-norma]], peraturan, dan sebagainya yang sifatnya [[abstrak]]; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran [[masyarakat|warga masyarakat]]. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

*'''Aktivitas (tindakan)'''
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan '''sistem sosial'''. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling [[interaksi|berinteraksi]], mengadakan kontak, serta bergaul dengan [[manusia]] lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya [[konkret]], terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.


*'''Artefak (karya)'''
Artefak adalah wujud kebudayaan [[fisik]] yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

=== Komponen ===
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
* '''Kebudayaan material'''
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

'''Kebudayaan nonmaterial'''
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

== Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan ==

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

=== Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) ===
[[Berkas:cangkul.jpg|200px|thumb|Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.]]
[[Teknologi]] menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari [[pertanian]] paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

*alat-alat produktif
*[[senjata]]
*wadah
*alat-alat menyalakan [[api]]
*[[makanan]]
*[[pakaian]]
*tempat berlindung dan perumahan
*alat-alat [[transportasi]]

=== Sistem mata pencaharian hidup ===

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

*[[berburu]] dan meramu
*[[beternak]]
*bercocok tanam di [[ladang]]
*menangkap [[ikan]]

=== Sistem kekerabatan dan organisasi sosial ===

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. [[Meyer Fortes]] mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu [[masyarakat]] dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit [[sosial]] yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian [[sosiologi]]-[[antropologi]], ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti [[keluarga ambilineal]], [[marga|klan]], [[fatri]], dan [[paroh masyarakat]]. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti [[keluarga inti]], [[keluarga luas]], [[keluarga bilateral]], dan [[keluarga unilateral]].

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan [[hukum]], yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan [[negara]]. Sebagai [[makhluk]] yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk [[Organisasi|organisasi sosial]] untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

=== Bahasa ===

[[Bahasa]] adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling [[komunikasi|berkomunikasi]] atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, [[komunikasi|berkomunikasi]], dan alat untuk mengadakan [[Integrasi sosial|integrasi]] dan [[adaptasi]] sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan [[seni]] (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi [[ilmu pengetahuan]] dan [[teknologi]].

=== Kesenian ===
[[Berkas:Ägyptischer Maler um 1400 v. Chr. 001.jpg|right|200px|thumb|Karya [[seni]] dari peradaban [[Mesir kuno]].]]
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat [[manusia]] akan keindahan yang dinikmati dengan [[mata]] ataupun [[telinga]]. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

=== Sistem kepercayaan ===
{{utama| Agama}}
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik [[manusia]] dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem [[alam semesta|jagad raya]] ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari [[Agama|religi]] atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama ([[bahasa Inggris]]: ''Religion'', yang berasar dari [[bahasa Latin]] ''religare'', yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. ''Dictionary of Philosophy and Religion'' (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.Reese, W.L. 1980. ''Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought,'' p. 488.


Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem [[teokrasi]]. Agama juga mempengaruhi kesenian.

==== Agama Samawi ====
[[Agama Samawi]] atau agama Abrahamik meliputi [[Islam]], [[Kristen]] ([[Protestan]] dan [[Katolik]]) dan [[agama Yahudi|Yahudi]].

;Agama Yahudi
Yahudi adalah salah satu agama yang —jika tidak disebut sebagai yang pertama— tercatat sebagai agama [[monotheisme|monotheistik]] dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-nilai dan sejarah umat [[Yahudi]] adalah bagian utama dari agama Ibrahim lainnya, seperti [[Kristen]] dan [[Islam]].

;Agama Kristen
Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf [[Kristen]] semacam [[St. Thomas Aquinas]] dan [[Desiderius Erasmus|Erasmus]].

;Agama Islam
Agama Islam merupakan agama monotheime/atau monotheistik pertama dan tertua{{fact}}. Agama lain merupakan modifikasi manusia dari agama islam{{fact}}. kita bisa lihat dari perkembangan agama dari nabi-nabi terdahulu.

Agama Islam telah berhasil merubah cara pandang orang-orang eropa terhadap kebudayaan, seperti ilmu-ilmu fisika, matematika, biologi, kimia dan lain-lain {{fact}}
oleh para fislsuf barat yang kemudian hal itu diubah dan diakui oleh orang-orang eropa bahwa hal itu merupakan hasil karya orang eropa asli, Terutama oleh kalangan para filsafat. {{fact}}
Sementara itu, nilai dan norma agama Islam banyak mempengaruhi kebudayaan [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]], dan juga sebagian wilayah [[Asia Tenggara]].

==== Filosofi dan Agama dari Timur ====

[[Berkas:Agni god of fire.jpg|left|110px|thumb|[[Agni]], dewa api agama [[Hindu]]]]

{{main|Filosofi Timur|Agama dari timur}}

Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China dan menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan [[migrasi]].

[[Hinduisme]] adalah sumber dari [[Buddhisme]], cabang [[Mahayana|Mahāyāna]] yang menyebar di sepanjang utara dan timur [[India]] sampai [[Tibet]], China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. [[Theravada|Theravāda]] Buddhisme menyebar di sekitar [[Asia Tenggara]], termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.

Agama [[Hindu]] dari [[India]], mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, [[Carvaka]], menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.

Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari [[China]], mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.

Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. [[Mahatma Gandhi]] memberikan pengertian baru tentang [[Ahimsa]], inti dari kepercayaan Hindu maupun [[Jainisme|Jaina]], dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, [[Maoisme|filosofi]] [[komunisme]] [[Mao Zedong]] menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

==== Agama tradisional ====

{{Main|Agama tradisional}}

Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di [[Asia]], [[Afrika]], dan [[Amerika]]. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama [[Shinto]]. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

==== "American Dream" ====

[[American Dream]], atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di [[Amerika Serikat]]. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan [[status sosial]], seseorang dapat mendapatkan [[mobilitas sosial|kehidupan yang lebih baik]]. Boritt, Gabor S. ''Lincoln and the Economics of the American Dream,'' p. 1. Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "[[kota di atas bukit]]" (atau ''city upon a hill"''), "cahaya untuk negara-negara" (''"a light unto the nations"''),[[Ronald Reagan]]. [http://www.reagan.utexas.edu/archives/speeches/1989/011489a.htm "Final Radio Address to the Nation"]. yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

==== Pernikahan ====

Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. [[Gereja Katolik Roma]] mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

=== Sistem ilmu dan pengetahuan ===

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. [[Pengetahuan]] dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (''trial and error'').

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
*pengetahuan tentang [[alam]]
*pengetahuan tentang [[tumbuh-tumbuhan]] dan [[hewan]] di sekitarnya
*pengetahuan tentang tubuh [[manusia]], pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
*pengetahuan tentang [[ruang]] dan [[waktu]]

== Perubahan sosial budaya ==
{{utama|Perubahan sosial budaya}}
[[Berkas:Indig2.jpg|thumb|200px|Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.]]
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. '''Hirschman''' mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
#tekanan kerja dalam masyarakat
#keefektifan komunikasi
#perubahan lingkungan alam.O'Neil, D. 2006. [http://anthro.palomar.edu/change/change_2.htm "Processes of Change"].

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya [[zaman es]] berujung pada ditemukannya sistem [[pertanian]], dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

== Cara pandang terhadap kebudayaan ==
=== Kebudayaan sebagai peradaban ===
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di [[Eropa]] pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "[[alam]]". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.

[[Berkas:Degas- La classe de danse 1874.jpg|left|150px|thumb|Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (''High Culture'') oleh [[Edgar Degas]].]]

Pada prakteknya, kata ''kebudayaan'' merujuk pada benda-benda dan [[aktivitas]] yang "elit" seperti misalnya memakai [[baju]] yang berkelas, ''[[seni|fine art]]'', atau mendengarkan [[musik klasik]], sementara kata ''berkebudayaan'' digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".

Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari [[kebudayaan tingkat tinggi]] (''high culture'') untuk menekan pemikiran "[[manusia alami]]" (''human nature'')

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, [[musik tradisional]] (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (''natural way of life''), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep [[monadik]] yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai [[kultur populer]] (''popular culture'') atau ''pop kultur'', yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

=== Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum" ===

Selama [[Romantisisme|Era Romantis]], para cendekiawan di [[Jerman]], khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan [[nasionalisme]] - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan [[Jerman]], dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan [[Austria-Hongaria|Kekaisaran Austria-Hongaria]] - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu [[budaya]] dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."

Pada akhir abad ke-19, [[antropologi|para ahli antropologi]] telah memakai kata ''kebudayaan'' dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori [[evolusi]], mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.

Pada tahun 50-an, [[subkebudayaan]] - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli [[sosiologi]]. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide [[kebudayaan perusahaan]] - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja [[organisasi]] atau tempat bekerja.

=== Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi ===

Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah ''produk'' dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan [[tribalisme]].

== Kebudayaan di antara masyarakat ==

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki [[sub-kebudayaan]] (atau biasa disebut ''sub-kultur''), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan [[umur]], [[ras]], [[suku bangsa|etnisitas]], [[kelas sosial|kelas]], [[estetika|aesthetik]], [[agama]], [[pekerjaan]], pandangan [[politik]] dan [[gender]],

Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.

*[[Monokulturalisme]]: Pemerintah mengusahakan terjadinya [[asimilasi]] kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.

*[[Leitkultur]] (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh [[Bassam Tibi]] di [[Jerman]]. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.

* [[Melting Pot]]: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.

[[Multikulturalisme]]: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

== Kebudayaan menurut wilayah ==

{{main|Kebudayaan menurut wilayah}}

Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor [[perdagangan internasional|ekonomi]], [[migrasi]], dan [[agama]].

;Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.

[[Berkas:Hopi weaver.jpg|150px|thumb|right|Orang [[Hopi]] yang sedang menenun dengan alat tradisional di [[Amerika Serikat]].]]
;Amerika
Kebudayaan di benua [[Amerika]] dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran [[Eropa]] terutama [[Spanyol]], [[Inggris]], [[Perancis]], [[Portugis]], [[Jerman]], dan [[Belanda]].

;Asia
[[Asia]] memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan [[Jepang]], [[Korea]], dan [[Vietnam]]. Dalam bidang agama, agama [[Budha]] dan [[Taoisme]] banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, [[norma]] dan [[nilai sosial|nilai]] Agama [[Islam]] juga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|tenggara]].

;Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan [[Eropa]] dan [[Amerika]]. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua [[Australia]], serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, [[Aborigin]].

;Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "''kebudayaan barat''". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.

;Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]] saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama [[Islam]], meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar