Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Minggu, 06 Desember 2009

Aspek-Aspek Perkembangan

A. PERKEMBANGAN FISIK
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal(dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhien dan Thompos (Huriock; 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu:
1. System syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot, yang memepengaruhi perkembangan kekuatan dan kekuatan motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang menyebakan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
4. Struktur fisik/ tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proposi.
Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak(brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 miliar sel syaraf(neuron), dan secara struktur otak ini terditri atas tiga bagian yaitu:
1. Brainstem termasuk didalamnya celleblum yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi.
2. Midbrain yang berfungsi sebagai station pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan.
3. Cerebrum, sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi otak kiri dan kotak kanan.
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak yaitu belahan kiri dan kanan fungsi-fungsi kedua belahan otak itu tampak sebagai berikut.


Fungsi otak kiri
Berpikir rasional, ilmiah, logis, kritis linier, analisis, referensial, konvergen.
Berkaitan erat dengan kemapuan belajar,membaca, berhitung(matematika), dan bahasa
Fungsi otak kanan
Berfikir holistik, non-linier, non-verbal, intuitif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik.

Menurut para ahli proses pertumbuhan otak meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel(cell production), yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa delapan sampai enam belas minggu setelah masa konsepsi.
b. Perpindahan sel(cell migration), yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
c. Elaborasi sel(cell elaboration), yaitu terjadinya proses dimana Axon dan dendrite membentuk syaraf synapses.
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan perkembangan kompentensi atau keterampilan motorik anak, keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
a. keterampilan atau gerakan kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik, dan turun tangga.
b. Keterampilan motorik halus atau keterampilam memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-benda dan alat-alat mainan.
B. PERKEMBANGAN INTELEGENSI (Kecerdasan)
1. Pengertian Kecerdasan
Intelegensi bukanlah sesuatu yang bersifat kebendaaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Menurut C. P. chapun mengartikan intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
2. Teori-teori Intelegensi.
a. Teori “Two Factors”
Teori ini dikemukakan oleh Charles Sperman. Dia berpendapat bahwa intelegensi itu meliputi kemampuan umum yang diberi kode “g” (general factors) dan kemampuan khusus yang diberi kode ”s”(spesifik faktors). Setiap individu memiliki kedua kemampuan ini yang keduanya yang menentukan penampilan atau perilaku mentalnya.
b. Teori “Primary Mental Abilities”
Teori ini dikemukakan oleh thurstone. Dia berpendapat bahwa intelegensi merupakan penjelamaan dari kemampuan primer yaitu:
1. Kemampuan berbahasa: verbal comperhension
2. Kemampuan mengingat: memory
3. Kemampuan nalar atau berfikir logis: reasoning
4. Kemampuan tilikan ruang: spatial factor
5. Kemampuan menggunakan kata-kata.
c. Teori “Multiple intelegensi”
Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan howard gardner. Guilford berpendapat bahwa intelegensi itu dapat dilihat dari tiga katagori dasar atau “faces of intellect” yaitu:
1. Operasi mental(proses berfikir)
2. Content(isi yang kongkrit atau gambaran)
3. Product(hasil berfikir)
d. Teori “Tractic of intellegence”
Teori ini dikemukakan oleh Robert Stenbreg. Teori ini merupakan pendekatan proses koknitif untuk memahami intelegensi, Stenberg mengartikannya sebagai sesuatu “deskripsi tiga bagian kemampuan mental”(proses berfikir, mengatasi pengalaman atau masalah baru, dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi) yang menunjukakn tingkah laku intelegen
Dengan kata lain, tingkah laku intelegen itu merupakan (produk hasil) dari penerapansetrategi berfikir, mengatasi masalah-masalah baru secara kreatif dan cepat dan penyesuaian terhadap konteks dengan menyeleksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penyebaran Intelegensi
Berdasarkan hasi pengukuran atau tes intelegensi terhadapad sampel yang dipandang mencerminkan populasinya, maka dikembangkan suatu system normal ukuran kecerdasan sebagai berikut.
IQ(INTELLIGENCE QUOTION) KLASIFIKASI
140-keatas Jenius
130-139 Sangat cerdas
120-129 Cerdas
110-119 Diatas normal
90-109 Normal
80-89 Dibawah normal
70-79 Bodoh
50-69 Terbelakang(moral/ debit)
49- kebawah Terbelakang(imbecile/ dan idiot)
Dari table diatas menunjukan tentang intelegensi dalam ukuran kemampuan intelektual atau tataran koknitif. Pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar atau merai kesksesan dala hidupnya.
C. PERKEMBANGAN EMOSI
1. Pengertian Emosi
Menurut bahasa English, emosi adalah “ Acomplex feeling glandular activies”(sesuatu keadaan perasaan yang komplek yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berdaat bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas(mendalam)”.
2. Pengaruh Emosi Terhadap Prilaku dan Perubaha Fisik Individu
Dibawah ini ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya sebagai berikut:
a. Memperkuat semangat
b. Melemahkan semangat
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar
d. Terganggu penyesuaian social
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
3. Ciri-Ciri Emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. lebih bersifat subjektif dari pada peristiwa psikologis lainnya. seperti pengamatan dan berfikir.
b. bersifat fluktuatif(titadak tetap)
c. banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indra.
mengenai ciri-ciri emosi ini dapat juga dibedakan antara emosi anak dengan emosi orang dewasa sebagai berikut.Emosi Anak.
1. berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba.
2. terlihat lebih hebat/ kuat.
3. bersifat semnetara/ dangkal.
4. lebih sering terjadi.
5. dapat diketahui dengan jelas.dari tingkah lakunya.
Emosi Orang Dewasa
1. berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
2. tidak terlihat hebat/ kuat
3. lebih mendalam dan lama
4. jarang terjadi
5. sulit diketahui karena lebih pandai menyembuhkannya.

4. Pengelompokan Emosi
Emosi dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh
. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
. Yang termasuk emosi ini , diantaranya adalah:
1. perasaan intelektual
2. perasaan sosial
3. perasaan susila
4. perasaan keindahan (estetis)
5. perasaan ketuhanan
5. Teori-teori Emosi
• Canon Bard merumuskan teori tentang pengaruh fisiologis terhadap emosi. teori ini menyatakan bahwa situasi menimbulkan rangkaian pada proses syaraf.
• menurut teori James dan Lange, bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu.
• Lindsley mengemukakan teorinya yang disebut "AKTIVITON THEORY"(teori penggerakan). Menurutteori ini emosi disebabkan oleh perkerjaan yang terlampau keras dari sususnan syaraf terutama otak.
• John. B. Waston mengemukakan bahwa ada tiga pola dasar emosi , yaitu takut , marah dan cinta(fear, anger , and love). Ketiga jenis emosi tersebut menunjukkan respons tertentu pada stimulus tertentu pula, tetapi kemungkina terjadi pula modifikasi(perubahan).
D. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Makna Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. DAlam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti de3ngan menggunakan lesan, tulisan, isyarat,bilangan, lukisan, dan mimik muka.
Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan mempbentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.
perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6- 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata . Laju perkembangan itu sebagai berikut.
a. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyususn pendapat positif, seperti : "bapak makan"
b. usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif(menyangkal), seperti : "bapak tidak makan"
c. pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat:

1. Kritikan: "ini tidak boleh, ini tidak baik"
2. keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi. Ini terjadi apabila anak sudah menyadari akan kemungkinan kekilafannya.
3. menarik kesimpulan anlogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit, pada waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit.
2. Tugas-tugas Perkembangan Bahasa.
dalam berbahasa, anak dituntuk unutk menuntaskan atau empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya.
Ke empat tugas itu adalah sebagai berikut
1. pemahaman
2. pengembanagn perbendaraan kata.
3. penyusunan kata-kata menjadi kalimat
4. ucapan.
3. Tipe Perkembangan Bahasa
Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut.
-Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri(monolog).
- Sosialized speech, yaitu terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi kedalam lima bentuk:
(a) adapted information(b)critisem
(c) command, request, threat (d) questions
(e)answers

4. Faktor-faktor yang mempengarui perkembangan bahasa
Adapun lima faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, sebagai berikut:
1. faktor kesehatan
2. intelegensi
3. status sosial ekonomi keluarga
4.jenis kelamin(sex)
5.hubungan keluarga
5. Fungsi Bahasa.
Adapun bahasa mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Alat untuk menyatakan ekspresi
b. alat untuk mempengaruhi orang lain
c. alat untuk memberi nama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar