Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Minggu, 05 Desember 2010

Meraih Peluang dengan Ubi Ungu


KOMPAS.com — Sekali waktu datanglah ke pusat makan ubi jalar Sweet Purple di kawasan Bintaro Sektor I, Jakarta. Nikmati aneka hidangan yang dibuat dari ubi ungu, mulai dari es krim, jus, hingga ice burger. Di Sweet Purple, ubi ungu diolah dengan berbagai kreativitas menjadi kuliner yang berkelas.

Di tangan Adi Kharisma (50), pemilik Sweet Purple, ubi ungu menjadi obyek kreativitasnya.

”Bila usaha kita mau maju, buatlah sedikit berbeda dengan lainnya,” kata Adi memaknai kreativitasnya mengolah produk makanan berbahan baku ubi.

Bagi Adi, kreativitas untuk menghasilkan sebuah produk pangan sangat menentukan maju tidaknya sebuah usaha. Karena alasan itu pula, Adi tidak pernah berhenti menciptakan berbagai produk pangan, yang semula dicitrakan kampungan menjadi makanan berkelas.

Karena ubi ungu pula Adi mantap meninggalkan usahanya sebagai distributor makanan dan minuman di Bali. Begitu pula dengan gelar akademis yang dia peroleh dari San Francisco State University, Amerika Serikat, dia kesampingkan. Adi lebih tertarik menekuni usaha ubi ungu.

Usaha berbasis ubi ungu tidak dibangun Adi karena latah atau meniru orang lain. Adi mengutamakan orisinalitas gagasan untuk menghasilkan produk yang memiliki tempat tersendiri di hati konsumen.

Omzet usaha dari mengolah ubi ungu itu, menurut Adi, relatif lumayan. Setidaknya, membuat Adi berani meninggalkan usaha lamanya yang telah mapan.

Adi mengusahakan produk makanan dan minuman berbahan dasar ubi ungu dari lahan satu hektar miliknya di Bali.

Konsep penjualan melalui sistem waralaba yang dikembangkannya pun kini mulai banyak peminat. Bahkan, dalam waktu dekat dia berencana membuka satu gerai lagi di Jakarta. Kegigihan Adi menciptakan aneka makanan berbahan baku ubi ungu berawal dari kisah tragis keluarganya. Tujuh anggota keluarga dekat Adi meninggal karena penyakit kanker secara berturut-turut selama tujuh tahun sejak tahun 1995.

Adi tertantang mencari informasi sebanyak-banyaknya, terutama terkait penyakit kanker dan pencegahannya. ”Koleksi buku saya sekitar 100, semua bicara tentang kanker dan bagaimana mencegahnya,” ujarnya.

Dari pencarian yang amat panjang dan melelahkan, Adi akhirnya menyimpulkan, penyakit kanker lebih banyak disebabkan oleh faktor konsumsi makanan dan lingkungan.

Pilihan paling mungkin adalah menjaga agar asupan makanan yang masuk ke tubuh bisa dikontrol. Dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ubi ungu, dalam pengamatan Adi, merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung antioksidan.

Hal itu, kata Adi, karena ubi ungu mengandung serat pangan alami yang tinggi, prebiotik, kadar Glycemic Index rendah, dan oligosakarida. Pigmen warna ungu pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan menghambat penggumpalan sel-sel darah.

Menjaga kualitas

Adi sadar, meski makanan berbahan baku ubi ungu banyak manfaatnya, tidak mudah bagi masyarakat perkotaan untuk mendapatkan bahan pangan ini. Kalaupun ada, biasanya tidak menarik untuk dikonsumsi karena hanya direbus. Padahal, masyarakat perkotaan umumnya senang yang serba praktis, termasuk dalam memilih makanan.

Perilaku masyarakat inilah yang dijadikan Adi sebagai tantangan untuk meraih peluang usaha.

Kini, dengan kreativitasnya, ubi ungu dapat menjadi makanan yang memenuhi selera masyarakat. Saat ini yang dibutuhkan Adi adalah menjaga konsistensi kualitas ubi ungu.

Untuk itu, Adi terjun langsung ke ladang untuk menanam ubi. Varietas ubi ungu yang dikembangkan pun dipilih dari Jepang. Selain kualitas warna ungunya bagus, juga kualitas rasanya stabil bila teknik budidayanya diterapkan secara tepat.

Perlahan tetapi pasti, usaha makanan dan minuman berbasis ubi ungu yang dibangun Adi mulai menunjukkan hasil. Kunci dari perjalanan bisnis Adi adalah kreativitas dan kemampuan menangkap peluang usaha. (Hermas E Prabowo)
Kompas Cetak
Sumber :

DARI PENGGEMBALA KAMBING HINGGA MINUMAN KHUSUS BANGSAWAN

Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa.

Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.

Sejak penemuan tumbuhan kopi tersebut kemudian seorang sufi Ali Bin Omar dari Yaman menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga pada waktu itu kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat negeri itu. Dari khasiat kopi tersebut akhirnya membawa kemakmuran bagi pemilik-pemilik kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan pemerintah di berbagai belahan dunia tanaman minuman beraroma khas itu ditanam.

Banyaknya khasiat yang didapat dari kopi, sehingga penyebarannya cukup pesat terutama di benua Eropa. Di Salerno, Italia, kopi telah dikenal pada abad kesepuluh. Setelah itu berlanjut dengan pembukaan kedai kopi bernama Botega Delcafe pada tahun 1645 yang kemudian menjadi pusat pertemuan cerdik pandai di negara pizza tersebut.

Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan sebagai minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Meskipun perkembangan kopi begitu pesat pada abad-abad itu tetapi orang-orang Arab telah lebih dulu memonopolinya sebagai tanaman, dan mereka hanya mengekspor kopi yang sudah digoreng atau digonseng.

Sedangkan penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. "Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa," ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.

Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.

Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).

Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.

Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.

Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.

Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.

Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.
(dari berbagai sumber)

Secangkir Kopi, Pertajam Daya Ingat

Minum secangkir kopi di pagi hari ternyata tak hanya sekedar rutinitas, tetapi bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Mengapa? Karena kopi merupakan stimulan atau perangsang dalam arti positif, yaitu secangkir kopi bisa mengawali hari yang baru dengan penuh semangat, karena tubuh terasa lebih segar sehingga gairah kerja meningkat. Hal ini disebabkan di dalam kopi terdapat zat yang dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi yang disebut dengan kafein.

KAFEIN

Kafein merupakan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal sebagai metilsantin, sedangkan bagian lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang terdapat secara alamiah dalam 63 jenis species tumbuhan. Dan salah satu sumber utama kafein adalah kopi.

Kafein memang masuk dalam golongan zat yang punya kemampuan menstimultan otak. Kalau dipisahkan dari zat-zat lainnya, kafein aslinya berbentuk bubuk putih dengan rasa agak pahit, namun bagi pemakainya akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk berperang melawan rasa lelah, karena munculnya semangat yang tinggi.

PENGARUH KOPI BAGI OTAK
Disamping memberi kebugaran pada tubuh, ternyata kopi bisa membantu berpikir lebih cepat, Orang yang akan melakukan wawancara pekerjaan atau memberikan presentasi, jika minum kopi 15 menit atau 30 menit sebelum acara dilakukan, hasilnya akan cukup lumayan, karena kafein dalam kopi ternyata mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak

Para pelajar dan mahasiswapun begitu percaya dengan minum kopi sebelum mereka belajar, bisa membuat daya ingat mereka menjadi tajam, semua yang dipelajari seakan-akan mudah untuk diserap. Sebuah fenomena yang bukan sekedar sugesti belaka, tetapi bisa dijelaskan secara ilmiah.

Mengapa kafein dapat mempertajam daya ingat? Salah satu yang membuat orang mudah tidur adalah peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh receptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Dan ternyata kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan receptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh. Seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena receptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam. Kafein dapat mencapai otak dan masuk sistim saraf melalui aliran darah dalam waktu 15 menit setelah seseorang minum kopi.

Setiap yang berlebihan pasti tidak baik akibatnya. Demikian juga dengan minum kopi yang berlebihan akan berpotensi untuk mengundang penyakit, seperti sulit tidur (insomnia), sakit kepala yang hebat, jantung berdebar-debar, bahkan kepanikan akan timbul terutama pada orang-orang yang sensitif. Minum kopi 1 hari sebanyak 1000 mg atau setara dengan 8-10 cangkir sudah dapat dikategorikan sangat berlebihan.

Kopi, yang sering dituding sebagai kambing hitam timbulnya penyakit, ternyata mempunyai sisi yang positif. Oleh karena itu jangan langsung percaya dengan cerita yang beredar tentang dampak negatifnya kafein. Teruslah minum kopi demi kebugaran Anda, jangan berlebihan, minum kopi dengan kadar kafein hingga 240 mg per hari, dan Anda akan tetap sehat. (/rit)