Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa.
Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.
Sejak penemuan tumbuhan kopi tersebut kemudian seorang sufi Ali Bin Omar dari Yaman menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga pada waktu itu kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat negeri itu. Dari khasiat kopi tersebut akhirnya membawa kemakmuran bagi pemilik-pemilik kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan pemerintah di berbagai belahan dunia tanaman minuman beraroma khas itu ditanam.
Banyaknya khasiat yang didapat dari kopi, sehingga penyebarannya cukup pesat terutama di benua Eropa. Di Salerno, Italia, kopi telah dikenal pada abad kesepuluh. Setelah itu berlanjut dengan pembukaan kedai kopi bernama Botega Delcafe pada tahun 1645 yang kemudian menjadi pusat pertemuan cerdik pandai di negara pizza tersebut.
Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan sebagai minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Meskipun perkembangan kopi begitu pesat pada abad-abad itu tetapi orang-orang Arab telah lebih dulu memonopolinya sebagai tanaman, dan mereka hanya mengekspor kopi yang sudah digoreng atau digonseng.
Sedangkan penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.
Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. "Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa," ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.
Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.
Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).
Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.
Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.
Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.
Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.
Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.
(dari berbagai sumber)
Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Tampilkan postingan dengan label informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label informasi. Tampilkan semua postingan
Minggu, 05 Desember 2010
DARI PENGGEMBALA KAMBING HINGGA MINUMAN KHUSUS BANGSAWAN
Secangkir Kopi, Pertajam Daya Ingat
Minum secangkir kopi di pagi hari ternyata tak hanya sekedar rutinitas, tetapi bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Mengapa? Karena kopi merupakan stimulan atau perangsang dalam arti positif, yaitu secangkir kopi bisa mengawali hari yang baru dengan penuh semangat, karena tubuh terasa lebih segar sehingga gairah kerja meningkat. Hal ini disebabkan di dalam kopi terdapat zat yang dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi yang disebut dengan kafein.
KAFEIN
Kafein merupakan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal sebagai metilsantin, sedangkan bagian lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang terdapat secara alamiah dalam 63 jenis species tumbuhan. Dan salah satu sumber utama kafein adalah kopi.
Kafein memang masuk dalam golongan zat yang punya kemampuan menstimultan otak. Kalau dipisahkan dari zat-zat lainnya, kafein aslinya berbentuk bubuk putih dengan rasa agak pahit, namun bagi pemakainya akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk berperang melawan rasa lelah, karena munculnya semangat yang tinggi.
PENGARUH KOPI BAGI OTAK
Disamping memberi kebugaran pada tubuh, ternyata kopi bisa membantu berpikir lebih cepat, Orang yang akan melakukan wawancara pekerjaan atau memberikan presentasi, jika minum kopi 15 menit atau 30 menit sebelum acara dilakukan, hasilnya akan cukup lumayan, karena kafein dalam kopi ternyata mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak
Para pelajar dan mahasiswapun begitu percaya dengan minum kopi sebelum mereka belajar, bisa membuat daya ingat mereka menjadi tajam, semua yang dipelajari seakan-akan mudah untuk diserap. Sebuah fenomena yang bukan sekedar sugesti belaka, tetapi bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengapa kafein dapat mempertajam daya ingat? Salah satu yang membuat orang mudah tidur adalah peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh receptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Dan ternyata kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan receptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh. Seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena receptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam. Kafein dapat mencapai otak dan masuk sistim saraf melalui aliran darah dalam waktu 15 menit setelah seseorang minum kopi.
Setiap yang berlebihan pasti tidak baik akibatnya. Demikian juga dengan minum kopi yang berlebihan akan berpotensi untuk mengundang penyakit, seperti sulit tidur (insomnia), sakit kepala yang hebat, jantung berdebar-debar, bahkan kepanikan akan timbul terutama pada orang-orang yang sensitif. Minum kopi 1 hari sebanyak 1000 mg atau setara dengan 8-10 cangkir sudah dapat dikategorikan sangat berlebihan.
Kopi, yang sering dituding sebagai kambing hitam timbulnya penyakit, ternyata mempunyai sisi yang positif. Oleh karena itu jangan langsung percaya dengan cerita yang beredar tentang dampak negatifnya kafein. Teruslah minum kopi demi kebugaran Anda, jangan berlebihan, minum kopi dengan kadar kafein hingga 240 mg per hari, dan Anda akan tetap sehat. (/rit)
KAFEIN
Kafein merupakan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal sebagai metilsantin, sedangkan bagian lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang terdapat secara alamiah dalam 63 jenis species tumbuhan. Dan salah satu sumber utama kafein adalah kopi.
Kafein memang masuk dalam golongan zat yang punya kemampuan menstimultan otak. Kalau dipisahkan dari zat-zat lainnya, kafein aslinya berbentuk bubuk putih dengan rasa agak pahit, namun bagi pemakainya akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk berperang melawan rasa lelah, karena munculnya semangat yang tinggi.
PENGARUH KOPI BAGI OTAK
Disamping memberi kebugaran pada tubuh, ternyata kopi bisa membantu berpikir lebih cepat, Orang yang akan melakukan wawancara pekerjaan atau memberikan presentasi, jika minum kopi 15 menit atau 30 menit sebelum acara dilakukan, hasilnya akan cukup lumayan, karena kafein dalam kopi ternyata mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak
Para pelajar dan mahasiswapun begitu percaya dengan minum kopi sebelum mereka belajar, bisa membuat daya ingat mereka menjadi tajam, semua yang dipelajari seakan-akan mudah untuk diserap. Sebuah fenomena yang bukan sekedar sugesti belaka, tetapi bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengapa kafein dapat mempertajam daya ingat? Salah satu yang membuat orang mudah tidur adalah peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh receptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Dan ternyata kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan receptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh. Seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena receptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam. Kafein dapat mencapai otak dan masuk sistim saraf melalui aliran darah dalam waktu 15 menit setelah seseorang minum kopi.
Setiap yang berlebihan pasti tidak baik akibatnya. Demikian juga dengan minum kopi yang berlebihan akan berpotensi untuk mengundang penyakit, seperti sulit tidur (insomnia), sakit kepala yang hebat, jantung berdebar-debar, bahkan kepanikan akan timbul terutama pada orang-orang yang sensitif. Minum kopi 1 hari sebanyak 1000 mg atau setara dengan 8-10 cangkir sudah dapat dikategorikan sangat berlebihan.
Kopi, yang sering dituding sebagai kambing hitam timbulnya penyakit, ternyata mempunyai sisi yang positif. Oleh karena itu jangan langsung percaya dengan cerita yang beredar tentang dampak negatifnya kafein. Teruslah minum kopi demi kebugaran Anda, jangan berlebihan, minum kopi dengan kadar kafein hingga 240 mg per hari, dan Anda akan tetap sehat. (/rit)
Pahit "Manis" Kopi

SARAPAN pagi tanpa kopi bagi penggemarnya, ibarat sayur tanpa garam. Makanan yang masuk ke mulut terasa seret tanpa kehadiran "si hitam" yang ada di dalam cangkir. Namun bagi orang-orang tertentu justru kehadiran "si hitam" tidak diinginkan. Boleh jadi kehadirannya menimbulkan perasaan tidak nyaman, jantung berdebar-debar dan rasa perih di bagian saluran pencernaan.
Kopi rasanya memang pahit. Namun di balik rasa pahit itu, ada "rasa manis" atau manfaat bagi kondisi tubuh. Tidaklah mengherankan bila di tengah masyarakat cukup banyak mitos seputar kopi. Misalnya saja, kopi menyebabkan pengeroposan tulang (osteoporosis), kanker, penyakit jantung, gangguan pembentukan janin.
Mitos-mitos tersebut, menurut dokter spesialis gizi klinik dr Endang Darmoutomo MS SpGK, tidak sepenuhnya benar. Kafein yang terdapat pada kopi tidak selalu berdampak negatif untuk kesehatan. Zat ini tidak hanya terdapat pada kopi saja, tetapi juga pada teh, cokelat dan juga minuman ringan yang mengandung soda.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kafein sebagai zat nonnutrien yang terdapat pada makanan. Nama kimia kafein adalah 1,3,7 trimetilxantin, termasuk dalam golongan alkaloida purin. Kafein inilah yang membuat citarasa kopi menjadi pahit. Pada kadar 0,2 mili mol/liter sampai 1,8 mili mol/liter barulah kita merasakan rasa pahit kafein. Di dalam tubuh, kafein mengalami perjalanan melewati saluran cerna dan diserap hampir 100 persen, serta puncak konsentrasi di darah sekitar 15 menit sampai 20 menit setelah minum kopi.
Kafein didistribusikan ke seluruh cairan tubuh, termasuk otak dan kadar tertinggi ada di otot. Kafein, menurut Endang yang aktif sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan ini, tidak disimpan di dalam tubuh. Artinya, setelah minum kopi atau minuman mengandung kafein, tidak terjadi penumpukan kafein. Pasalnya, kafein memiliki waktu paruh (waktu untuk ke luar dari tubuh) sekitar 3 sampai 10 jam. Rata-rata dalam enam jam setelah kopi diminum, separuh dari jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh dikeluarkan. Misalnya, Anda minum kopi dengan kadar kafein 300 miligram, maka dalam tempo enam jam separuh atau 150 miligram akan ke luar dari tubuh. Sedangkan sisanya yang 150 miligram akan ke luar dari tubuh dalam tempo enam jam berikutnya.
Efek Kafein
Kopi ada dua jenis, yaitu kopi arabica dan kopi robusta. Kopi robusta memiliki kandungan kafein dua kali lebih besar dibanding kopi arabica. Pada manusia, efek kafein dipengaruhi banyak faktor, seperti kadar kafein pada darah yang tergantung pada absorpsi (kecepatan pengosongan lambung, daya absorpsi usus, makanan yang ada bersama kafein) dan berat badan. Juga tergantung pada toleransi tubuh terhadap kafein, kepribadian, dan perokok atau tidak seseorang.
Menurut Endang, efek utama dari kafein adalah stimulansia dan ergogenik. Sebagai stimulansia, kafein membuat orang tidak mengantuk. Hal ini disebabkan kafein menutup kerja adenosin sehingga sel otak menjadi aktif, dan pembuluh darah tidak melebar.
"Kafein juga meningkatkan produksi adrenalin, yakni suatu hormon yang mengakibatkan seseorang beraktivitas. Peningkatan hormon ini meningkatkan tekanan darah dan melebarkan saluran pernapasan, serta menghilangkan nafsu makan," ujar Endang.
Selain itu, kafein pun meningkatkan dopamin, suatu neurotransmiter pengontrol emosi. Dalam jumlah besar di otak, dopamin memberi rasa nyaman/senang. Dengan demikian, kafein sebagai stimulansia bermanfaat untuk menghilangkan kantuk, meningkatkan kewaspadaan, mengurangi sakit kepala karena pelebaran pembuluh darah atau yang dikenal dengan migrain, serta memberi rasa segar dan nyaman.
Sedangkan efek ergogenik yang ada pada kafein bermanfaat menurunkan rasa lelah otot, meningkatkan kontraksi otot karena efektivitas pertukaran ion kalsium dan meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai sumber energi.
Endang menyebut, kafein juga bisa berperan sebagai doping. Pasalnya, masuknya kafein ke tubuh sekitar 3 sampai 5 miligram/kilogram sebelum olahraga terbukti meningkatkan stamina. Pemberian 400 miligram kafein dengan membagi dosis atas 200 miligram 3 jam sebelum pertandingan olahraga, dan diikuti satu jam kemudian sebanyak 200 miligram akan meningkatkan performance.
"Penggunaan lebih dari 6 mg/kg, jumlah yang ke luar melalui urine termasuk kriteria doping. Maka tidak dianjurkan minum kafein dalam dosis tinggi. Kafein juga tidak menimbulkan dehidrasi," katanya.
Membuat Kecanduan
Sebenarnya minum kopi setiap hari tidak serta-merta membuat seseorang kecanduan. Kecanduan terjadi bila kafein yang masuk ke tubuh dalam jumlah besar. yakni lebih dari 600 miligram setiap hari. Kopi tidak mengakibatkan kecanduan bila diminum kurang dari 300 miligram dan diminum sebelum pukul 16.00. Seseorang kecanduan kopi, bila ditemukan gejala withdrawal dalam 24 jam setelah minum kopi selama seminggu, berupa sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot.
Selain kecanduan, hal yang dikhawatirkan dari minum kopi adalah osteoporosis. Sebenarnya, kafein tidak menimbulkan osteoporosis bila orang yang minum kopi juga minum segelas susu setiap hari. Karena kafein melepas kalsium melalui urine dalam jumlah kecil. Satu cangkir kopi melepaskan 2 sampai 3 miligram kalsium.
Endang menyebut, pada pemakaian kafein sekitar 100 miligram sampai 400 miligram tidak terbukti mengakibatkan gangguan pembentukan tulang pada remaja hingga orang dewasa. Kafein tidak mempengaruhi massa tulang bila massa tulang seseorang dalam kondisi baik. Kafein juga tidak mengakibatkan osteoporosis pada orang usia lanjut, dan tidak ada hubungan antara kafein dengan kejadian patah tulang pada orang dewasa.
"Kafein juga tidak menyebabkan gangguan pembentukan janin manusia. Gangguan pembentukan janin itu terjadi pada tikus. Kalau dosis kafein yang menyebabkan gangguan pembentukan pada tikus dikalkulasi pada manusia, maka dosis yang menimbulkan gangguan itu setara dengan 70 cangkir sehari," tuturnya.
Namun konsumsi kafein lebih dari 600 miligram/hari berdampak pada penundaan kehamilan selama setahun. Kalau dosis 300 miligram, tidak akan mempengaruhi kehamilan. Untuk mencegah dampak buruk dari kafein, dianjurkan mengonsumsi kafein maksimal 300 miligram sehari. Satu cangkir kopi mengandung 80 miligram kafein. Jadi bagi Anda penggemar kopi bisa memperkirakan berapa cangkir kopi yang aman diminum dan waktu minum kopi sebaiknya tidak di atas pukul 16.00.
Minum Kopi & Ngobrol di HP, Sama Manfaatnya!
Jakarta, Ingin lebih segar tapi ogah minum kopi? Nah, mendingan ngobrol aja di handphone. Penelitian terbaru membuktikan, sinyal HP punya efek yang sama untuk menstimulasi otak sepertinya layaknya efek kafein pada kopi.
Pengaruh getaran elektromagnetik pada HP bisa merangsang otak. Rasangan yang diberikan tidak besar, namun cukup berpengaruh untuk membuat seseorang lebih bergairah layaknya setelah minum kopi. Demikian detikhot kutip dari findarticles, Jumat (28/7/2006).
Penelitian ini diungkapkan oleh Dr. Alvaro Pascual-Leone, profesor neurologi di sekolah kedokteran Harvard. Dr Alvaro dan tim penelitinya mengadakan eksperimen pada 15 pria berusia 20-36 tahun. Para pria ini diminta untuk mengenakan helm yang ditempel oleh HP di telinga kirinya. Selama 45 menit, HP tersebut dinyalakan, namun para peserta tak mengetahui kapan HP tersebut dinyalakan dan dimatikan.
Hasilnya, ketika HP dinyalakan terjadi peningkatan aktivitas korteks otak (bagian terluar dari otak yang mengatur fungsi motorik dan bahasa) di bagian sebelah kiri (tempat HP dipasang).
"Kalau anda meminum kopi, anda bisa saja mendapat efek yang serupa atau lebih dari apa yang kami temukan disini," ujar Alvaro.
Walau demikian, para ilmuwan ini tidak bisa menyimpulkan apakah hasil ini berarti baik atau buruk. Sejak beberapa tahun silam, gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan HP disinyalir memiliki efek yang negatif bagi otak. Namun dari berbagai penelitian yang diadakan, dampak negatif yang signifikan belum ditemukan secara pasti.
"Hasil penelitian ini cukup menarik, tapi bukan untuk menunjukkan kalau HP punya efek negatif. Sebaiknya orang-orang tidak langsung mengubah perilakunya," papar Dr. S. Claiborne Johnston, seorang profesor Neurologi di University of California, San Francisco.(fta/)Puteri Fatia - detikHot
Pengaruh getaran elektromagnetik pada HP bisa merangsang otak. Rasangan yang diberikan tidak besar, namun cukup berpengaruh untuk membuat seseorang lebih bergairah layaknya setelah minum kopi. Demikian detikhot kutip dari findarticles, Jumat (28/7/2006).
Penelitian ini diungkapkan oleh Dr. Alvaro Pascual-Leone, profesor neurologi di sekolah kedokteran Harvard. Dr Alvaro dan tim penelitinya mengadakan eksperimen pada 15 pria berusia 20-36 tahun. Para pria ini diminta untuk mengenakan helm yang ditempel oleh HP di telinga kirinya. Selama 45 menit, HP tersebut dinyalakan, namun para peserta tak mengetahui kapan HP tersebut dinyalakan dan dimatikan.
Hasilnya, ketika HP dinyalakan terjadi peningkatan aktivitas korteks otak (bagian terluar dari otak yang mengatur fungsi motorik dan bahasa) di bagian sebelah kiri (tempat HP dipasang).
"Kalau anda meminum kopi, anda bisa saja mendapat efek yang serupa atau lebih dari apa yang kami temukan disini," ujar Alvaro.
Walau demikian, para ilmuwan ini tidak bisa menyimpulkan apakah hasil ini berarti baik atau buruk. Sejak beberapa tahun silam, gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan HP disinyalir memiliki efek yang negatif bagi otak. Namun dari berbagai penelitian yang diadakan, dampak negatif yang signifikan belum ditemukan secara pasti.
"Hasil penelitian ini cukup menarik, tapi bukan untuk menunjukkan kalau HP punya efek negatif. Sebaiknya orang-orang tidak langsung mengubah perilakunya," papar Dr. S. Claiborne Johnston, seorang profesor Neurologi di University of California, San Francisco.(fta/)Puteri Fatia - detikHot
Langganan:
Postingan (Atom)