Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Senin, 05 April 2010

Berpikir Kedepan

Kalian tahu Thomas Alva Edison???
Pasti kalian tahu bahkan sejarah kehidupannya tak jarang dibuat sebagai motivator kehidupan. OK, kita lupakan sejenak nama Thomas, coba kalian tutup mata dan sebutkan nama-nama tokoh terkenal yang lainnya. Pikirkan saja tokoh indonesia yang saat ini namanya melambung terkenal.

Ponari ? yang punya batu ajaib bahkan ada plesetan “PONARI SWEET”.
Syeh Fuji ? orang tua yang kayaknya punya hobi kawin sama anak kecil.

Coba kalian pikir sampai kapan nama mereka masih dikenal masyarakat?
Kita pergi saja dari indonesia dan pikirkan nama-nama orang yahudi lagi, pernahkah kalian berfikir kenapa orang-orang yahudi yang selalu mencetak sejarah? Kalian tahu nama William James Sidis? Mungkin sedikit orang yang tahu tentang William. William James Sidis adalah mahkluk jenius yang pernah ada dalam dunia ini. Dalam usia 8 bulan dia sudah dapat makan sendiri memakai sendok, kurang dari 2 tahun William sudah bisa membaca bahkan setiap pagi selalu membaca New York Times, sebelum berusia 8 tahun dia bahkan telah menulis buku anatomy dan astronomy, pada usia 11 tahun dia diterima dalam universitas Harvard sebagai murid termuda bahkan kejeniusannya membuat Harvardpun terpesona. William juga satu-satunya orang yang bisa belajar bahasa asing sepenuhnya dalam satu hari dan dia telah mengusai 200 jenis bahasa dalam dunia IQnyapun mencapai 250-300. Dengan kejeniusan yang hebatpun ternyata tidak cukup untuk menjadi sukses, buktinya nama William sedikit orang yang tahu tak setenar dengan nama Thomas.

Mari sekilas kita liat sejarah Thomas, pada masa kecilnya Thomas slalu mendapat nilai buruk dikelasnya. Karna kebodohannya akhirnya Thomas dikeluarkan dari sekolah dan diajar ibunya sendiri dirumah. Saat berumur 11 tahun Thomas bekerja sebagai penjaja makanan di stasiun kereta api. Karna suatu masalah Thomas pernah dipukul oleh penjaga kereta yang mengakibatkan salah satu telinganya tuli.

Trus apa yang membedakan William dan Thomas dalam meraih kesuksesan??

Dalam meraih suatu keberhasilan ternyata hanya membutuhkan 1 % kejeniusan dan 99 % usaha. Lihat perbadingan William dan Thomas, seorang anak bodoh plus tuli bisa mengalahkan seorang super jenius dalam bidang teknologi. Salah satu kesalahan William adalah dia tidak menggunakan kejeniusannya untuk bereproduksi “berkembang” membuat suatu sejarah baru, dia hanya fakum dan cuma menujukkan bakatnya saja. Kebanyakan orang memang lemah dan malas bila telah merasa bisa akan suatu hal, padahal pada masa itu adalah masa dimana orang baru berkembang menuju tingkat kemampuan yang sesungguhnya. Pujian dan sanjungan itu baik tapi lebih baik pukulan dan makian yang membangun. Coba sekali lagi pejamkan mata kalian dan berfikirlah “Ingin jadi apa kalian kelak?”. Bila kalian merasa mampu dan ingin akan bayangan kalian terwujud lakukalah itu dari sekarang.

“Hidupmu sekarang bagian dari penentuan masa depanmu, Jadi lakukan semua yang kalian bisa.”

Maju Melangkah dan Berfikir Benar

Maju melangkah dapat didefinisikan sebagai awal menuju suatu hal yang ingin dicapai. Dalam meraih suatu hal yang ingin dicapai membutuhkan suatu usaha tentunya. Kita lihat saja seorang anak kecil yang masih balita, bagaimana proses hingga akhirnya si balita dapat berjalan. Suatu pencapain juga perlu adanya berani brubah, kita bayangkan saja hal yang sering kita dengar “sejarah Bangsa kita”, bagaimana proses bangsa kita bisa meraih kemerdekaan?? Mereka berani berubah dari suatu pandangan yang kolot mementingkan diri sendiri menjadi seorang yang beridealisme “Bersama kita teguh bercerai kita runtuh”. Dalam semua itu pencapaian juga perlu adanya suatu pengorbanan, disini adalah hal yang paling penting. Bila kita ingin sukses kita perlu berkorban, contoh dalam pengorbanan disini sangat banyak bisa kita ambil dari diri sendiri, orang lain, cerita-cerita,dll.

Sebagai contoh yang sering kita alami sebagai anak muda adalah seorang gadis. Bila kita mengingini seorang gadis menjadi pacar kita, apa yang kita lakukan? Yang pertama kita melakukan “Proses” pendekatan seperti proses anak balita yang ingin berjalan. Tentunya yang namanya proses pasti memerlukan juga “Perubahan” dimana yang dulunya kita gak tahu kepribadian, tingkah laku si gadis apa yang disukai maupun yang tak disukai kita dipaksa berubah mengerti dan memahami sang gadis ini tentunya. Semua itupun tak luput juga dari “Pengorbanan”, kita bakal mati-matian melakukan segala cara untuk mendapatkan hati si gadis. Seperti halnya kita berkorban waktu, tenaga, uang dan pikiran hanya untuk memikirkan si gadis.

Itulah sbagian usaha yang dapat kita lakukan dalam meraih suatu hal yang ingin dicapai, tapi itu smua cuma usaha manusiawi kita, ingat yang menentukan adalah Allah. Jadi kita harus sertai smua itu dengan doa. Berbicara tentang doa aq jadi teringat 2 macam penyembahan yang salah yang sering dan sudah menjadi kebiasaan buruk yang sering dilakukan.

Yang pertama adalah “Penyembahan Berhala”. Penyembahan berhala bukan hanya cuma menyembah patung tapi bisa jadi menjadikan manusia, hobi, dll menjadi suatu hal yang lebih dari Allah tanpa kita tak sadari sekalipun. Contohnya tanpa tidak sadar kita sering menjual iman kita sperti halnya kita sms “Ketik Reg spasi ramal, spasi zodiac, spasi,……dll”, yang aku benci dari negara ini adalah sok Alim padahal busuk didalamnya beraninya menghakimi tak mau dihakimi. Liat saja bila ada suatu orang yang yang terang-terangan melenceng dari norma agama kita serentak berkata “KAFIR” kita tidak menonton diri sendiri apa yang slama ini kita lakukan. Bila ada yang tidak disukai kita slalu fonis dengan kata “KAFIR” dan “NAJIZ”, padahal hal najiz dan kafir itu ada dan sudah merakyat sperti kirim sms REG spasi,….. bahkan ada yang terang-terangan sperti Ponari, liat apakah ada suara “KAFIR”? mengapa tidak terdengar? Karena mereka merasa membutuhkan tak peduli dengan kata “KAFIR” dan “NAJIS” lagi. Karena hal sperti itulah para pembuat kekafiran membuat tameng yang besar dari kebodohan kita. Pernahkan kita berfikir bila kita berkata “KAFIR” pada seorang dukun dan dia menjawab “Apakah salah bila aku bisa melakukan kebaikan, menyembuhkan orang, membantu masalah orang, dengan apa yang aku bisa?”. Bila kita berfikir secara mendalam, penyembahan berhala adalah kita menyembah berhala agar berhala itu melayani kita, liat saja difilm-film atau mungkin disekitar anda, stiap orang yang menyembah berhala mengharapkan sesuatu kepada sang berhala untuk mengabulkan permintaan kita, bener gak? Jadi bila kita menyembah berhala sama halnya kita adalah “BOSnya SETAN” ya gak? Jadi apakah layak kita disebut manusia lagi?

Penyembahan yang salah kedua adalah “Memberhalakan Allah” ini sama halnya seperti menyembah berhala cuma yang membedakan kali ini Allah sebagai obyek yang melayani kita. Tanpa tidak sadar kita sebenarnya sangat-sangat kurang ajar kepada Allah. Kita sering berdoa, menyembah Allah hanya agar Allah melakukan keinginan kita seperti kita berdoa hanya karena kita ingin diberkati, mendapat jodoh, agar kita pandai, dll. Padahal tanpa kita mintapun Allah pasti memenuhi kebutuhan kita, bila ada yang menghalangi berkat kita, intropeksilah diri apa yang menghalangi berkat itu turun atas kita, apakah kelakuan kita, perkataan kita atau kurangnya bersyukur dan apa saja yang menjadikan dosa menjadi penghalangnya.