Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Powered By Blogger

Sabtu, 19 Desember 2009

PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi, terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat yang kuat serta pemberian bantuan dari konselor dalam lingkup bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan?
2. Apa pengertian konseling?
3. Apa pengertian bimbingan konseling?
4. Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling dalam kehidupan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:
1.Mengetahui pengertian bimbingan.
2.Mengetahui pengertian konseling.
3.Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan konseling.
4.Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.
Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).
Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.
“Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).
Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.
“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).
Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan
dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
“Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah :
“Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat”
B.Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan olehFrank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (client centered).
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
C.Pengertian Bimbingan Konseling
Pengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, setiap bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum tentu bimbingan.
D.Tujuan dan Fungsi Bimbingan konseling
a.Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).
b. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
2) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
c. Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
1.Pengertian Bimbingan
Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri
2.Pengertian Konseling
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor kepada klien yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien
3.Pengertian bimbingan konseling
Pelayanan bantuan untuk peserta didik(individu/kelompok) agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
4.Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling
bertujuan untuk membantu manusia agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Fungsi pencegaha merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi yang akan menghasilkan pemahaman tentang diri, lingkungan,dan lingkungan yang lebih luas pada diri klien.
c. Fungsi Perbaikan
fungsi perbaikan yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para klien dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.


DAFTAR PUSTAKA
•Eko.http://eko13.wordpress.com pengertian bimbingan .16 maret 2008.
•Ifdil Dahlani .http://konselingindonesia.com.
•http://id.wikipedia.org/wiki. Pengertian Konseling.
•http://makalah-di.blogspot.com. makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.
•http://thejargon.multiply.com/journal/item/139.Pengertian Bimbingan Konseling. 9 Desember 2007.
Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.

Minggu, 06 Desember 2009

Aspek-Aspek Perkembangan

A. PERKEMBANGAN FISIK
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal(dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhien dan Thompos (Huriock; 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu:
1. System syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot, yang memepengaruhi perkembangan kekuatan dan kekuatan motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang menyebakan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
4. Struktur fisik/ tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proposi.
Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak(brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 miliar sel syaraf(neuron), dan secara struktur otak ini terditri atas tiga bagian yaitu:
1. Brainstem termasuk didalamnya celleblum yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi.
2. Midbrain yang berfungsi sebagai station pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan.
3. Cerebrum, sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi otak kiri dan kotak kanan.
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak yaitu belahan kiri dan kanan fungsi-fungsi kedua belahan otak itu tampak sebagai berikut.


Fungsi otak kiri
Berpikir rasional, ilmiah, logis, kritis linier, analisis, referensial, konvergen.
Berkaitan erat dengan kemapuan belajar,membaca, berhitung(matematika), dan bahasa
Fungsi otak kanan
Berfikir holistik, non-linier, non-verbal, intuitif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik.

Menurut para ahli proses pertumbuhan otak meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel(cell production), yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa delapan sampai enam belas minggu setelah masa konsepsi.
b. Perpindahan sel(cell migration), yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
c. Elaborasi sel(cell elaboration), yaitu terjadinya proses dimana Axon dan dendrite membentuk syaraf synapses.
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan perkembangan kompentensi atau keterampilan motorik anak, keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
a. keterampilan atau gerakan kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik, dan turun tangga.
b. Keterampilan motorik halus atau keterampilam memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-benda dan alat-alat mainan.
B. PERKEMBANGAN INTELEGENSI (Kecerdasan)
1. Pengertian Kecerdasan
Intelegensi bukanlah sesuatu yang bersifat kebendaaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Menurut C. P. chapun mengartikan intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
2. Teori-teori Intelegensi.
a. Teori “Two Factors”
Teori ini dikemukakan oleh Charles Sperman. Dia berpendapat bahwa intelegensi itu meliputi kemampuan umum yang diberi kode “g” (general factors) dan kemampuan khusus yang diberi kode ”s”(spesifik faktors). Setiap individu memiliki kedua kemampuan ini yang keduanya yang menentukan penampilan atau perilaku mentalnya.
b. Teori “Primary Mental Abilities”
Teori ini dikemukakan oleh thurstone. Dia berpendapat bahwa intelegensi merupakan penjelamaan dari kemampuan primer yaitu:
1. Kemampuan berbahasa: verbal comperhension
2. Kemampuan mengingat: memory
3. Kemampuan nalar atau berfikir logis: reasoning
4. Kemampuan tilikan ruang: spatial factor
5. Kemampuan menggunakan kata-kata.
c. Teori “Multiple intelegensi”
Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan howard gardner. Guilford berpendapat bahwa intelegensi itu dapat dilihat dari tiga katagori dasar atau “faces of intellect” yaitu:
1. Operasi mental(proses berfikir)
2. Content(isi yang kongkrit atau gambaran)
3. Product(hasil berfikir)
d. Teori “Tractic of intellegence”
Teori ini dikemukakan oleh Robert Stenbreg. Teori ini merupakan pendekatan proses koknitif untuk memahami intelegensi, Stenberg mengartikannya sebagai sesuatu “deskripsi tiga bagian kemampuan mental”(proses berfikir, mengatasi pengalaman atau masalah baru, dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi) yang menunjukakn tingkah laku intelegen
Dengan kata lain, tingkah laku intelegen itu merupakan (produk hasil) dari penerapansetrategi berfikir, mengatasi masalah-masalah baru secara kreatif dan cepat dan penyesuaian terhadap konteks dengan menyeleksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penyebaran Intelegensi
Berdasarkan hasi pengukuran atau tes intelegensi terhadapad sampel yang dipandang mencerminkan populasinya, maka dikembangkan suatu system normal ukuran kecerdasan sebagai berikut.
IQ(INTELLIGENCE QUOTION) KLASIFIKASI
140-keatas Jenius
130-139 Sangat cerdas
120-129 Cerdas
110-119 Diatas normal
90-109 Normal
80-89 Dibawah normal
70-79 Bodoh
50-69 Terbelakang(moral/ debit)
49- kebawah Terbelakang(imbecile/ dan idiot)
Dari table diatas menunjukan tentang intelegensi dalam ukuran kemampuan intelektual atau tataran koknitif. Pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar atau merai kesksesan dala hidupnya.
C. PERKEMBANGAN EMOSI
1. Pengertian Emosi
Menurut bahasa English, emosi adalah “ Acomplex feeling glandular activies”(sesuatu keadaan perasaan yang komplek yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berdaat bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas(mendalam)”.
2. Pengaruh Emosi Terhadap Prilaku dan Perubaha Fisik Individu
Dibawah ini ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya sebagai berikut:
a. Memperkuat semangat
b. Melemahkan semangat
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar
d. Terganggu penyesuaian social
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
3. Ciri-Ciri Emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. lebih bersifat subjektif dari pada peristiwa psikologis lainnya. seperti pengamatan dan berfikir.
b. bersifat fluktuatif(titadak tetap)
c. banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indra.
mengenai ciri-ciri emosi ini dapat juga dibedakan antara emosi anak dengan emosi orang dewasa sebagai berikut.Emosi Anak.
1. berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba.
2. terlihat lebih hebat/ kuat.
3. bersifat semnetara/ dangkal.
4. lebih sering terjadi.
5. dapat diketahui dengan jelas.dari tingkah lakunya.
Emosi Orang Dewasa
1. berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
2. tidak terlihat hebat/ kuat
3. lebih mendalam dan lama
4. jarang terjadi
5. sulit diketahui karena lebih pandai menyembuhkannya.

4. Pengelompokan Emosi
Emosi dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh
. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
. Yang termasuk emosi ini , diantaranya adalah:
1. perasaan intelektual
2. perasaan sosial
3. perasaan susila
4. perasaan keindahan (estetis)
5. perasaan ketuhanan
5. Teori-teori Emosi
• Canon Bard merumuskan teori tentang pengaruh fisiologis terhadap emosi. teori ini menyatakan bahwa situasi menimbulkan rangkaian pada proses syaraf.
• menurut teori James dan Lange, bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu.
• Lindsley mengemukakan teorinya yang disebut "AKTIVITON THEORY"(teori penggerakan). Menurutteori ini emosi disebabkan oleh perkerjaan yang terlampau keras dari sususnan syaraf terutama otak.
• John. B. Waston mengemukakan bahwa ada tiga pola dasar emosi , yaitu takut , marah dan cinta(fear, anger , and love). Ketiga jenis emosi tersebut menunjukkan respons tertentu pada stimulus tertentu pula, tetapi kemungkina terjadi pula modifikasi(perubahan).
D. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Makna Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. DAlam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti de3ngan menggunakan lesan, tulisan, isyarat,bilangan, lukisan, dan mimik muka.
Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan mempbentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.
perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6- 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata . Laju perkembangan itu sebagai berikut.
a. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyususn pendapat positif, seperti : "bapak makan"
b. usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif(menyangkal), seperti : "bapak tidak makan"
c. pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat:

1. Kritikan: "ini tidak boleh, ini tidak baik"
2. keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi. Ini terjadi apabila anak sudah menyadari akan kemungkinan kekilafannya.
3. menarik kesimpulan anlogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit, pada waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit.
2. Tugas-tugas Perkembangan Bahasa.
dalam berbahasa, anak dituntuk unutk menuntaskan atau empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya.
Ke empat tugas itu adalah sebagai berikut
1. pemahaman
2. pengembanagn perbendaraan kata.
3. penyusunan kata-kata menjadi kalimat
4. ucapan.
3. Tipe Perkembangan Bahasa
Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut.
-Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri(monolog).
- Sosialized speech, yaitu terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi kedalam lima bentuk:
(a) adapted information(b)critisem
(c) command, request, threat (d) questions
(e)answers

4. Faktor-faktor yang mempengarui perkembangan bahasa
Adapun lima faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, sebagai berikut:
1. faktor kesehatan
2. intelegensi
3. status sosial ekonomi keluarga
4.jenis kelamin(sex)
5.hubungan keluarga
5. Fungsi Bahasa.
Adapun bahasa mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Alat untuk menyatakan ekspresi
b. alat untuk mempengaruhi orang lain
c. alat untuk memberi nama.